Pemerintah Kota Surabaya – Melalui sebuah langkah inovatif, Kota Surabaya resmi meluncurkan program yang dikenal dengan nama Kampung Pancasila. Inisiatif ini menjangkau 1.360 titik yang tersebar di 153 kelurahan, ditujukan untuk memperkuat serta membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Program ini dibentuk berdasarkan keputusan resmi yang memperkuat pentingnya gotong royong dan membantu antara warga. Namun, apa sebenarnya yang menjadi latar belakang dari peluncuran program Kampung Pancasila ini? Masyarakat Indonesia, khususnya di Surabaya, memiliki beragam tantangan, dan hadirnya program ini diharapkan mampu mengurai berbagai persoalan sosial, termasuk kemiskinan dan pendidikan anak.
Tujuan dan Struktur Program Kampung Pancasila
Program Kampung Pancasila dibentuk untuk memberikan landasan bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai isu kompleks. Di bawah naungan Satuan Tugas (Satgas) Kampung Pancasila, program ini tidak hanya berorientasi pada nilai-nilai Pancasila, tetapi juga menjadi sebuah wadah yang memperkuat hubungan antarwarga. Sebagai contoh, struktur Satgas yang dibentuk sampai ke tingkat Rukun Warga (RW) memungkinkan participasi langsung dari masyarakat.
Ketua RW berperan sebagai Ketua Satgas yang dibantu oleh empat kelompok kerja, yaitu di bidang lingkungan, sosial budaya, kemasyarakatan, dan ekonomi. Dengan melibatkan berbagai aspek, program ini berupaya menciptakan keseimbangan antara pembangunan fisik dan sosial secara bersamaan. Melalui pendekatan terintegrasi ini, masyarakat diharapkan dapat lebih berdaya dan mandiri dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Implementasi dan Penilaian Program
Keberhasilan program Kampung Pancasila tidak hanya ditentukan oleh capaian yang bersifat teknis, tetapi juga oleh semangat gotong royong yang muncul di kalangan masyarakat. Saat program ini diluncurkan, wali kota telah menekankan bahwa semua perangkat daerah, camat, dan lurah harus bergerak serentak untuk mencapai tujuan bersama.
Untuk melakukan penilaian pada program ini, akan digunakan aplikasi yang dirancang khusus untuk memudahkan proses penilaian. Setiap RW akan melakukan self assessment yang akan dievaluasi bersama oleh ketua Satgas dan perangkat daerah yang bertanggung jawab. Penilaian ini mencakup berbagai aspek seperti pengelolaan sampah, kesehatan warga, hingga kegiatan ronda malam. Dengan cara ini, dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai efektivitas program.
Salah satu hal yang menarik dari program ini adalah pendekatannya yang humanis. Wali kota berharap bahwa Kampung Pancasila bukan hanya ruang untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, tetapi juga untuk mendorong masyarakat agar saling memahami dan mendukung satu sama lain. Dalam setiap kegiatan, warga dihimbau untuk melakukan dialog dan berkolaborasi, sehingga tercipta rasa persatuan yang kuat.
Dengan adanya program ini, diharapkan akan muncul inisiatif-inisiatif baru dari masyarakat yang dapat mendukung pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jangka panjang, upaya ini diharapkan dapat mengurangi masalah-masalah sosial yang kerap dihadapi, seperti kemiskinan dan pendidikan yang kurang merata.