Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, baru-baru ini menghadiri Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang ke-53. Acara tersebut berlangsung di Plenary Hall Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, dan menjadi momen penting untuk menunjukkan komitmen PKK dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat.
Dengan semangat yang menggebu, Rini Indriyani menyampaikan bahwa komitmen tersebut tidak hanya sebagai formalitas belaka, tetapi menjadi landasan dalam implementasi program-program yang berorientasi pada masyarakat. “Arahan dalam acara HKG PKK ke-53 ini sangat jelas, kami dukung penuh kebijakan pemerintah pusat,” ucapnya.
Pembangunan Berbasis Ketahanan Pangan
Dalam kesempatan ini, Rini juga memaparkan bahwa program-program PKK Kota Surabaya akan berfokus pada sejumlah isu, salah satunya adalah ketahanan pangan yang menjadi semakin relevan dalam konteks saat ini. Meskipun Surabaya dikenal sebagai kota besar dengan keterbatasan lahan pertanian, PKK berkomitmen untuk menciptakan solusi kreatif dalam penanaman pangan. “Kami akan mengembangkan alternatif penanaman yang efisien, bahkan dalam lahan yang sempit,” tambahnya.
Rini menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) akan menjadi kunci dalam mengimplementasikan program ini. Data menunjukkan bahwa kebutuhan pangan di urban semakin meningkat, dan ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi PKK untuk berkontribusi secara aktif. Dengan menggalakkan program-program kreatif, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan di level rumah tangga.
Inovasi dalam Program Kesejahteraan Keluarga
Di sisi lain, keberadaan program Kampung ASI juga menjadi salah satu inovasi menarik yang sedang diusung oleh PKK Surabaya. Dalam program ini, masyarakat akan mendapatkan bibit daun katuk secara gratis sebagai bagian dari upaya memperbanyak ASI. “Kami memilih daun katuk karena mudah ditanam dan berkontribusi positif terhadap kesehatan keluarga,” ungkapnya.
Keberhasilan dalam program ini tidak hanya terletak pada penanaman, tetapi juga pada pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Dengan memberikan kesempatan kepada ibu-ibu PKK untuk menanam tanaman sehat di rumah, diharapkan akan tumbuh kesadaran dan pengetahuan mengenai gizi yang baik.
Selain itu, untuk memicu semangat para kader, akan ada lomba penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan rumah. “Lomba ini bertujan mendorong masyarakat untuk menanam TOGA, sekecil apapun lahan yang tersedia, agar lingkungan menjadi lebih indah dan bermanfaat,” lanjut Rini.
Tak ketinggalan, dalam upaya mendukung produk lokal, Rini berharap agar Dewan Kerajinan Nasional Daerah dapat aktif dalam pameran berskala nasional. Memperkenalkan produk UMKM Surabaya di panggung yang lebih luas adalah langkah strategis untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan. “Kami berharap produk UMKM kami bukan hanya dikenal di Surabaya, tetapi juga dapat dinikmati di seluruh Indonesia,” harapnya.
Pada acara tersebut, enam varian batik Surabaya terbaru juga diperkenalkan. Antusiasme terhadap batik Surabaya sangat meningkat, menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat dan pejabat di berbagai daerah. “Ini adalah kesempatan untuk mempromosikan batik khas daerah kami ke lebih banyak orang,” tutupnya.