Pemerintah Kota Surabaya memiliki komitmen tinggi dalam mendukung masyarakat agar terhindar dari jeratan pinjaman online, terutama dengan menghadirkan berbagai produk pembiayaan melalui lembaga keuangan daerah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Bank Perekonomian Rakyat Surya Artha Utama (BPR SAU) yang menawarkan pinjaman dengan bunga rendah, khusus untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Banyak UMKM, khususnya yang berukuran mikro, masih minim informasi mengenai akses perbankan. Mereka seringkali tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh bank umum, sehingga tidak mendapatkan layanan yang mereka butuhkan. Lalu, bagaimana solusi yang bertujuan untuk memperkuat sektor UMKM di Kota Surabaya ini?
Memahami Peran BPR SAU dalam Mendukung UMKM
BPR SAU hadir sebagai jembatan bagi UMKM untuk mendapatkan permodalan yang lebih mudah. Direktur Utama BPR SAU, Renny Wulandari, menjelaskan bahwa salah satu produk unggulan mereka, Pinjaman UMKM Pasti Tangguh (Puspita), memberikan kontribusi signifikan dalam membantu UMKM bangkit pasca pandemi. Dengan bunga hanya 3% per tahun, pinjaman ini dirancang khusus untuk UMKM mikro dengan omzet sekitar Rp 10 juta per bulan, seperti pedagang kaki lima atau usaha rumahan.
Pinjaman Puspita dimulai dari Rp 2,5 juta dan setelah pelunasan dalam satu tahun, pinjaman selanjutnya dapat mencapai Rp 5 juta. Skema yang berjenjang ini disesuaikan dengan omzet usaha, sehingga memberikan fleksibilitas bagi pelaku usaha untuk beradaptasi. Hal ini menggambarkan bagaimana lembaga keuangan daerah dapat lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang kurang terlayani oleh bank umum.
Inovasi dan Solusi Keuangan untuk Masyarakat
Bukan hanya fokus pada pinjaman, BPR SAU juga menghadirkan produk investasi yang menarik, yaitu Tabungan Emas. Melihat tren kenaikan harga emas yang stabil, produk ini memungkinkan masyarakat untuk membeli emas secara cicil, mulai dari 1 gram hingga 100 gram, dengan jangka waktu hingga 5 tahun. Sebuah langkah inovatif yang menunjukkan pemahaman BPR terhadap kebutuhan investasi yang aman bagi masyarakat.
Selain itu, BPR SAU juga memberikan solusi bagi mereka yang terjerat rentenir, dengan mendekati pihak-pihak yang dalam kesulitan dan membantu mereka melunasi pinjaman yang menjerat. Dengan cara ini, BPR SAU berfungsi tidak hanya sebagai pemberi pinjaman, tetapi juga sebagai lembaga yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.
Produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan juga menarik perhatian. Dengan tenor hingga 20 tahun dan suku bunga flat, BPR SAU berupaya memberikan kejelasan dan kepastian bagi nasabah. Ini merupakan keuntungan dibandingkan bank umum yang sering menggoda dengan bunga rendah di awal lalu berubah menjadi floating. Langkah ini menunjukkan komitmen BPR SAU untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi nasabah dalam merencanakan masa depan keuangan mereka.
Kemarin, BPR SAU telah melayani lebih dari 1.300 UMKM sebagai nasabah, yang menggambarkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini. Dengan terus melakukan sosialisasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, BPR SAU berupaya agar lebih banyak masyarakat mengenal layanan yang mereka tawarkan.
Melalui berbagai inisiatif dan produk inovatif, BPR SAU tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih luas. Dalam menjalankan misi tersebut, BPR SAU telah meraih banyak penghargaan, termasuk predikat “Baik” dari majalah terkemuka selama lima tahun berturut-turut, dan menduduki urutan ke-11 secara nasional dalam kategori BPR dengan aset di atas Rp 100 miliar.
Akhirnya, masyarakat diimbau untuk lebih waspada dalam memilih lembaga keuangan. Maraknya pinjaman online yang menawarkan kemudahan akses, terkadang membawa risiko tinggi bila tidak diperhatikan dengan seksama. Dengan memilih lembaga yang tepat dan legal, masyarakat dapat memastikan keamanan dalam permodalan dan investasi yang mereka lakukan.