Surabaya akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Voli Wanita U21 FIVB 2025, sebuah ajang olahraga internasional yang diadakan pada 7-17 Agustus 2025. Perhelatan ini mencerminkan posisi kota ini sebagai pusat olahraga yang berkembang pesat dan menjadi magnet bagi even-even bergengsi.
Kejuaraan yang berlangsung di dua venue utama, GOR Pancasila dan DBL Arena, diharapkan tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengangkat potensi local sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam olahraga. Pertanyaannya, bagaimana persiapan yang dilakukan untuk menyambut acara sebesar ini?
Persiapan Venue untuk Kejuaraan Dunia
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, serta Pariwisata setempat, Hidayat Syah, mengungkapkan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan. Ini termasuk perbaikan fasilitas seperti AC Central dan toilet, serta penambahan shower. Semua perbaikan ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan bahwa semua kebutuhan atlet dan ofisial terpenuhi saat acara berlangsung.
Preparasi ini tidak sembarangan; ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa Surabaya dapat tampil maksimal sebagai tuan rumah. Pengalaman positif yang akan didapat oleh atlet dan pengunjung dapat mendorong Surabaya untuk mendapatkan kembali hak menjadi tuan rumah ajang serupa di masa mendatang.
Peluang dan Harapan untuk Kota Surabaya
Kejuaraan ini lebih dari sekadar turnamen; ini adalah peluang emas untuk memperkenalkan Surabaya kepada dunia internasional. Hidayat mengajak masyarakat dan penggemar voli untuk menyaksikan pertandingan ini, dengan percaya bahwa perhelatan ini bisa memicu semangat para atlet muda untuk berprestasi di bidang olahraga. Bisa jadi, pertunjukan kali ini menjadi titik awal bagi banyak talenta baru muncul ke permukaan.
Bersamaan dengan berlangsungnya kejuaraan ini, event seni rupa ARTSUBS juga akan diselenggarakan di Balai Pemuda mulai 2 Agustus hingga 7 September 2025. Ini memungkinkan pengunjung memiliki berbagai pilihan kegiatan untuk menikmati kota, mengunjungi pameran seni sambil menunggu pertandingan. Dengan demikian, even yang diadakan berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus menumbuhkan ekonomi lokal. Melalui kedua acara ini, harapannya Surabaya tidak hanya dikenal sebagai Kota Olahraga, tetapi juga sebagai pusat budaya yang hidup.