Kota Surabaya kini menjadi percontohan nasional dalam pelaksanaan pekerjaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang inovatif. Dengan menerapkan sistem yang memungkinkan pekerjaan dilakukan di balai Rukun Warga (RW) alih-alih terpusat di kantor, Surabaya menunjukkan langkah maju dalam reformasi birokrasi. Langkah ini diungkapkan oleh Wali Kota Surabaya setelah menerima kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau langsung keberhasilan reformasi birokrasi yang telah membawa Surabaya meraih nilai tertinggi. Apakah keberhasilan ini hanya hasil dari laporan di atas kertas atau sudah dapat dirasakan oleh masyarakat? Ini menjadi pertanyaan penting yang ingin dijawab oleh Menteri PAN-RB dalam kunjungan ini.
Penerapan Satu Data untuk Efisiensi dan Transparansi
Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah penerapan kebijakan satu data di Pemerintah Kota Surabaya. Dengan kerjasama bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, langkah ini diharapkan dapat menciptakan data yang lebih terintegrasi dan akurat. Keunggulan dari kebijakan ini adalah kemampuannya dalam memfokuskan penyusunan anggaran dan kebijakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan bahwa melalui satu data, Pemkot Surabaya dapat lebih fokus dalam menetapkan prioritas pembangunan. Strategi ini terbukti membawa hasil positif dalam mengatasi isu-isu sosial, seperti pengangguran dan kemiskinan. Sebagai contoh, angka pengangguran terbuka di Surabaya berhasil diturunkan dari 9% menjadi 4,91%, sementara tingkat kemiskinan juga mengalami penurunan.
Inovasi Pelayanan Publik yang Dekat di Hati Masyarakat
Konsep pekerjaan ASN di balai RW adalah inovasi yang diharapkan dapat memperpendek jarak antara pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian, pelayanan publik akan lebih cepat dan mudah diakses oleh seluruh warga. Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi kerja pemerintah dan memberikan pelayanan yang lebih baik.
Wali Kota Eri Cahyadi berharap dengan penerapan sistem ini, masyarakat akan merasa lebih dekat dengan ASN. Harapannya, pekerjaan yang dilakukan di balai RW tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga memperkuat hubungan dan interaksi sosial antara pemerintah dan warga. Kunjungan Menteri PAN-RB ke Mal Pelayanan Publik Digital dan Puskesmas Tambakrejo adalah langkah nyata untuk memastikan proses tersebut berlangsung dengan baik.