Surabaya ~ Di ruang heritage Gedung de Javasche Bank, Surabaya, suara ceria anak-anak memecah ketenangan pagi. Mereka berlarian, mengikuti instruksi permainan, lalu duduk kembali dengan antusias mendengarkan cerita yang disampaikan.
Di tengah keseruan mendongeng, tangan-tangan kecil mereka mengacungkan diri, berebut menjawab pertanyaan dari fasilitator. Semua ini merupakan bagian dari inisiatif literasi untuk anak-anak yang berasal dari latar belakang marjinal yang bertajuk “Jembatan Harapan: Gerakan Pemberdayaan Literasi Anak Jalanan di Surabaya”.
Pemberdayaan Melalui Literasi
Inisiatif ini diinisiasi oleh seorang pelajar muda, yang baru-baru ini kembali dari Taiwan, membawa pengalaman berharga dalam forum internasional yang mempertemukan berbagai perempuan muda dengan visi sosial. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan motivasi anak-anak dalam membaca, dengan memberikan hadiah berupa buku yang menarik agar mereka semakin antusias menjelajahi dunia cerita.
Kegiatan di setiap lokasi dimulai dengan sesi ice breaking, yang dilanjutkan dengan mendongeng interaktif, tanya jawab, story mapping, dan permainan kuis yang dirancang untuk menganalisis cerita. Dengan pendekatan yang menyenangkan ini, anak-anak diharapkan mampu mengembangkan keterampilan analitis yang lebih baik, serta belajar berpikir kritis sambil tetap bersenang-senang.
Strategi Pembelajaran Inovatif
Program ini diadakan di lima lokasi yang berbeda, masing-masing dengan rangkaian kegiatan yang telah dirancang secara khusus. Pendekatan yang digunakan memadukan stimulasi visual, diskusi kelompok, dan permainan, menciptakan suasana belajar yang tidak hanya aman tetapi juga penuh tantangan. Semua upaya ini bertujuan untuk menjembatani antara cerita dan rasa aman bagi anak-anak, agar mereka tidak hanya belajar membaca tetapi juga menyukai cerita yang mereka baca.
“Jembatan Harapan” bertujuan untuk lebih dari sekadar membaca buku. Ini adalah ruang yang membangun kepercayaan diri, mendorong keberanian anak-anak untuk bertanya, dan melatih mereka untuk dapat mengekspresikan ide-ide kreatif. Dalam menjalankan program ini, berbagai relawan muda, komunitas literasi, serta figur publik dalam dunia pendidikan turut dilibatkan sebagai mentor untuk memberikan motivasi tambahan kepada anak-anak.
Inisiatif ini sejalan dengan tujuan global dalam pendidikan berkualitas, mengurangi kesenjangan sosial, serta menciptakan kemitraan yang lebih luas untuk mencapai keberhasilan. Dukungan datang dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah lokal hingga institusi swasta yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini.
Dengan rencana berkelanjutan dan kolaborasi lintas komunitas, diharapkan inisiatif ini dapat menjadi benih yang tumbuh dalam diri anak-anak jalanan, memupuk rasa ingin tahu mereka dan menanamkan keyakinan bahwa setiap cerita—including cerita hidup mereka—layak untuk dibaca, diceritakan, dan diperjuangkan.
Post Views: 60