Rapat lanjutan pembahasan Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 baru saja berlangsung di ruang Bamus Gedung DPRD Surabaya, dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya. Dalam konteks pembangunan daerah, RPJMD menjadi pedoman penting untuk menetapkan arah dan kebijakan pembangunan di kota ini.
Proses penyusunan RPJMD adalah hasil dari tahapan yang sangat panjang, melibatkan berbagai stakeholder seperti pemerintah daerah dan fraksi-fraksi di DPRD. Telah banyak masukan yang disampaikan untuk menyempurnakan rencana ini, yang menunjukkan adanya kolaborasi antara legislatif dan eksekutif demi kepentingan masyarakat.
Pentingnya Dokumen RPJMD dalam Pembangunan Daerah
Dokumen RPJMD bukan sekadar catatan, tetapi merupakan cetak biru bagi kota untuk lima tahun ke depan. Achmad Nurdjayanto, Ketua Pansus RPJMD, menyatakan bahwa dokumen tersebut kini sudah siap untuk disetujui dalam Rapat Paripurna yang dijadwalkan. Fokus utama dari RPJMD kali ini adalah pembangunan infrastruktur strategis, terutama yang menyangkut sistem transportasi, pendidikan, dan kesehatan.
Pembangunan infrastruktur yang tepat tidak hanya akan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Beberapa proyek besar seperti pembangunan flyover dan proyek penanganan banjir menjadi prioritas utama. Ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi permasalahan genangan air yang sering terjadi di Surabaya. Menghadapi tantangan tersebut, pemerintah menargetkan area ini bebas banjir pada tahun 2027.
Strategi Pendanaan dan Peningkatan Layanan Publik
Pendanaan untuk proyek ini menjadi salah satu fokus penting dalam diskusi. RPJMD membuka peluang bagi berbagai skema pembiayaan tanpa mengabaikan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Upaya untuk meningkatkan PAD mencakup penambahan objek pajak dan pemanfaatan aset yang belum produktif. Dengan proyeksi PAD yang mencapai Rp13 triliun dalam lima tahun, hal ini dianggap realistis dan sepantasnya mendukung program pembangunan yang ada.
Kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian utama. Rencana pembangunan rumah sakit baru di Surabaya Selatan dan Utara menjadi salah satu langkah yang direncanakan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan, terutama melalui integrasi dengan BPJS. Puskesmas dengan pelayanan 24 jam diharapkan dapat memberikan dukungan kesehatan lebih baik bagi masyarakat.
Selain itu, sektor pendidikan juga tak kalah penting. Dengan populasi yang terus berkembang, penambahan fasilitas pendidikan di kawasan padat penduduk sangat dibutuhkan. Mengoptimalkan aset lahan yang dimiliki pemerintah dapat membantu menambah ruang untuk sekolah baru yang lebih memadai.
Dari sisi ekonomi, perhatian terhadap sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pengembangan pariwisata menjadi bagian integral dari rencana ini. DPRD menyatakan pentingnya mengedepankan isu-isu ketenagakerjaan bagi warga Surabaya dalam misi pembangunan ini. Semua upaya ini diarahkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta menjadikan Surabaya sebagai kota yang lebih kompetitif.
Tak kalah penting, adanya perhatian terhadap pelestarian budaya menjadi satu hal yang tak bisa diabaikan. Pengalaman sebelumnya menunjukkan betapa pentingnya sinkronisasi antara berbagai dinas dalam menangani situs cagar budaya. Hal ini tentunya perlu dilakukan agar tidak terulang kembali berbagai polemik yang dapat menghambat upaya pelestarian budaya lokal.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya mengenai infrastruktur fisik, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui kolaborasi yang erat antara DPRD dan Pemkot, harapan untuk membangun Surabaya yang lebih baik adalah sesuatu yang sangat mungkin dicapai dalam waktu dekat.
