Pelaksanaan Training of Trainer (ToT) Kampung Pancasila di Kota Surabaya baru saja dilakukan dengan melibatkan banyak pihak dari berbagai tingkatan. Dalam acara yang digelar pada 7 Agustus 2025, hadir para kepala perangkat daerah, camat, hingga lurah yang berkomitmen untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di lingkungan masing-masing.
Dengan tujuan memperkuat Satgas Pancasila di tingkat kota, acara ini dibuka oleh Wali Kota Surabaya dan Ketua Satuan Gugus Tugas Pancasila. Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan pentingnya kolaborasi dan gotong royong dalam menjalankan program ini, menciptakan solidaritas serta kepedulian sosial di masyarakat.
Pentingnya Training of Trainer untuk Kesuksesan Program
Training of Trainer (ToT) menjadi salah satu langkah vital dalam menyiapkan seluruh elemen yang terlibat dalam implementasi Kampung Pancasila. Melalui ToT ini, peserta tidak hanya mendapatkan ilmu dari narasumber yang ahli di bidang media sosial dan public speaking, tetapi juga membangun kompetensi dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. Dengan keikutsertaan peserta dari berbagai tingkatan, diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat disebarluaskan dengan efektif.
Namun, tantangan bukan tanpa datang. Diperlukan strategi yang matang dan pendekatan yang tepat agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya dipahami, tetapi juga diinternalisasi oleh masyarakat. Dengan 1.360 kampung yang menjadi sasaran implementasi, dukungan dari setiap Kepala Dinas dan terjalinnya kerja sama antar instansi menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui Kampung Pancasila
Kampung Pancasila tidak hanya sekadar program simbolis, tetapi merupakan pendekatan konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan berbasis komunitas. Dalam struktur Kampung Pancasila, ada beberapa kelompok kerja yang masing-masing fokus pada bidang tertentu seperti lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi. Dengan mengembangkan strategi di setiap sektor, program ini diharapkan dapat menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
Setiap Kepala Satgas di tingkat RW bertanggung jawab untuk menilai perkembangan di kampungnya masing-masing. Penilaian tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilahan sampah hingga kegiatan sosial yang dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Setelah penilaian, akan ada langkah evaluasi dan perbaikan yang didasarkan pada data dan pengamatan yang dilakukan oleh ASN pendamping.
Keberhasilan Kampung Pancasila tentu saja akan diukur dari seberapa baik elemen-elemen tersebut bisa berinteraksi dan bersinergi dalam mencapai tujuan bersama. Dengan pendekatan kemasyarakatan yang menyentuh, diharapkan masyarakat tidak hanya ikut berpartisipasi, tetapi juga merasa memiliki dan mencintai program ini.