Surabaya berperan sebagai kota percontohan dalam pembaruan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang tengah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Proses ini melibatkan kerjasama erat antara BPS dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya pemadanan data yang komprehensif.
Menurut Kepala BPS, proses pemadanan data ini sedang berjalan aktif, yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Dalam Negeri dan BPS pada Mei 2025. MoU ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan akurasi data yang penting untuk pengambilan kebijakan.
Proses Pemadanan Data di Surabaya
Kegiatan yang dilakukan oleh BPS di Surabaya mencakup sinkronisasi data dengan aplikasi Wargaku, yang digunakan Pemkot Surabaya. Dari total 3,04 juta penduduk, sebanyak 2,98 juta atau sekitar 97% data telah terpadan dengan DTSEN. Hal ini menunjukkan keberhasilan dan efisiensi proses yang sudah dimulai.
Data yang tidak padan, meskipun hanya 0,02%, tetap menjadi perhatian serius. Proses pengecekan ulang dilakukan secara kolaboratif antara BPS dan Pemkot agar setiap data yang tidak padan dapat diidentifikasi dan diperbaiki. Ini mencerminkan komitmen untuk memastikan kualitas data yang tinggi dalam upaya membantu masyarakat.
Variabel Penting dalam Pemadanan Data
Pembaruan data mencakup 34 variabel penting yang mencerminkan kondisi kehidupan di Surabaya, mulai dari perumahan hingga pendidikan. Penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai kunci variabel adalah langkah strategis dalam memperkuat integritas data. Setiap survei yang dilakukan oleh BPS, terutama yang terkait rumah tangga dan penduduk, kini harus mengintegrasikan NIK.
Upaya kolaboratif ini tidak hanya tentang pemadanan, tetapi juga melibatkan verifikasi yang berkelanjutan. Dengan adanya data yang lebih akurat dan terkini, pemerintah diharapkan dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efisien, sesuai harapan Presiden untuk mewujudkan data tunggal yang andal.
Di sisi lain, pemkot juga menargetkan bahwa pemadanan data ini akan selesai dalam waktu dekat. Dengan optimisme dan kerjasama yang terus ditingkatkan, diharapkan semua data penduduk akan akurat dan siap digunakan dalam perencanaan pembangunan yang lebih baik.