Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 telah resmi disahkan melalui rapat paripurna DPRD, menandai langkah penting dalam menentukan arah pembangunan kota dalam lima tahun ke depan. Dengan visi besar menjadikan kota ini sebagai kawasan yang maju, humanis, dan berkelanjutan, langkah ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.
Pengesahan RPJMD ini tidak hanya sekedar formalitas; ini merupakan fondasi bagi pemerintah kota untuk menjalankan visi dan misi yang telah dicanangkan. Pertanyaannya adalah, bagaimana arah dan strategi yang akan diambil untuk merealisasikan visi tersebut?
Pembangunan yang Terarah dan Berkelanjutan
Ketua DPRD menyatakan bahwa pengesahan ini memberikan arah yang jelas untuk pembangunan yang bertujuan menjadikan kota layak dunia. Sebuah langkah awal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, RPJMD mencakup program-program prioritas yang mengarah langsung pada kebutuhan dasar warga, seperti penerangan jalan umum, pavingisasi, dan pemberdayaan ruang publik. Program-program ini diharapkan dapat membantu masyarakat, terutama di kawasan perkampungan, merasakan manfaat langsung dari pembangunan yang dilakukan.
Adanya fokus pada infrastruktur dasar bukanlah tanpa alasan. Dari pengalaman, banyak isu yang dihadapi masyarakat di perkampungan, seperti kurangnya akses jalan yang layak dan fasilitas kesehatan yang memadai. Dengan pendekatan ini, diharapkan aktivitas sehari-hari warga dapat terbantu, mengurangi beban dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sudah saatnya masyarakat merasakan dampak positif dari pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Strategi dan Keselarasan Pembangunan
Dalam upaya mewujudkan target-target tersebut, sangat penting untuk melakukan sinkronisasi antara RPJMD dengan rencana pembangunan di tingkat provinsi dan nasional. Hal ini menjadi kunci agar semua program yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. Melalui kolaborasi antar berbagai sektor, pemantauan dan evaluasi terhadap program padat karya juga perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua anggaran yang dikeluarkan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Tidak hanya itu, perhatian juga harus diberikan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Kualitas kehidupan yang baik sangat bergantung pada akses masyarakat terhadap layanan tersebut. Selain itu, untuk mencapai kesejahteraan yang lebih merata, pembangunan infrastruktur harus dipadukan dengan program-program pemberdayaan yang dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan warga. Dengan demikian, setiap orang akan memiliki kesempatan yang setara untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Melihat anggaran yang dialokasikan mencapai Rp12 triliun, menjadi tantangan tersendiri untuk dapat mengelolanya dengan bijak. Anggaran harus dimanfaatkan secara optimal tanpa mengabaikan sektor-sektor yang lebih mendasar dan tidak terlihat secara fisik. Kendati pembangunan infrastruktur sangat penting, pendanaan juga perlu diarahkan untuk program-program sosial yang dapat membawa dampak langsung bagi masyarakat.