Menuju sebuah era baru dalam dunia pendidikan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengambil langkah signifikan dengan menjalin kerja sama strategis global. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan dengan Liuzhou OVM Machinery Co. Ltd, sebuah perusahaan dari China. Acara tersebut berlangsung di Ruang Rektorat ITS, menandakan komitmen untuk mendukung riset dan pembangunan melalui kolaborasi internasional.
Penandatanganan MoU ini bukan sekadar formalitas, melainkan simbol dari harapan baru untuk memperluas peluang dan meningkatkan kepercayaan antara kedua belah pihak. Dalam konteks ini, Indonesia dipandang sebagai negara dengan potensi strategis yang besar, memungkinkan kerja sama yang dapat membuahkan hasil nyata dalam berbagai proyek.
Kerja Sama Strategis dalam Riset dan Pengembangan
Dengan kerja sama ini, ITS dan OVM berniat untuk memperkuat aspek pendidikan dan riset. OVM sebagai perusahaan yang fokus pada konstruksi dan infrastruktur berencana memberikan dukungan dalam proyek riset di area prestressing, serta menyediakan kesempatan magang dan pertukaran pelajar untuk mahasiswa ITS. Inisiatif ini menciptakan sebuah lingkungan belajar yang lebih kaya dan relevan dengan kebutuhan industri, serta membantu mengembangkan keterampilan mahasiswa agar lebih siap memasuki dunia kerja.
Dalam diskusi tersebut, Hou Gang, Wakil Manajer Umum Eksekutif Divisi Bisnis Internasional OVM, menegaskan pentingnya kolaborasi ini untuk masa depan. Selain itu, ia berharap hubungan ini dapat melahirkan generasi baru insinyur yang siap berkontribusi pada pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan adanya MoU ini, kedua institusi berupaya membangun sebuah ekosistem yang menguntungkan dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
Mewujudkan Sasaran Pembangunan Berkelanjutan
Kolaborasi antara ITS dan OVM juga mengarah pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada kemitraan strategis. Komitmen ini mencerminkan kesadaran ITS akan pentingnya kerja sama internasional dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, inisiatif ini menekankan poin ke-9 dari SDGs, yaitu industri, inovasi, dan infrastruktur, yang menunjukkan tekad ITS dalam mendorong pertumbuhan dan perbaikan infrastruktur di Indonesia.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja sama, dan Kealumnian ITS, Prof Agus Muhamad Hatta, menekankan bahwa penyelamatan lingkungan, perencanaan masa depan, dan teknik sipil merupakan keahlian utama dari ITS. Ia percaya bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi kedua belah pihak. Pendekatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi institusi, tetapi juga bagi masyarakat luas, menciptakan nilai yang berkelanjutan dan relevan.
Dalam konteks yang lebih luas, kerja sama ini bertujuan untuk membangun ketahanan dan daya saing bangsa, serta memperkuat peran Indonesia dalam kancah global. Dengan adanya dukungan dari sektor industri, diharapkan inovasi dan penelitian di ITS dapat terus berkembang, menghasilkan solusi yang nyata untuk tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini.