Rektor sebuah universitas terkemuka di Surabaya, Dr. Untung Lasiyono, M.Si., mengambil peran penting sebagai pembicara VIP di acara TechSummit 6th yang diselenggarakan di Surabaya. Acara ini berfokus pada tema “Digital Intelligence For Urban Innovation”, menyoroti kecerdasan buatan dan teknologi informasi dalam memperbaiki berbagai aspek kehidupan kota.
TechSummit 6th adalah forum yang bertujuan untuk membahas pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung pemerintahan cerdas, pendidikan, dan sektor industri. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara organisasi teknologi dan dukungan dari instansi pemerintah, menjadikannya sebagai wadah strategis untuk berbagi pengetahuan serta inovasi.
Peran Teknologi dalam Mendorong Inovasi
Dalam kesempatan ini, Dr. Untung memaparkan bagaimana transformasi digital di Indonesia dapat menciptakan peluang baru bagi setiap sektor. Jumlah pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 73,7% pada tahun 2025, mengindikasikan perubahan besar dalam cara masyarakat berinteraksi dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Menurut Dr. Untung, pertumbuhan sektor ekonomi digital diprediksi mencapai USD146 miliar, yang didorong oleh perkembangan e-commerce dan layanan digital lainnya. Melihat tren ini, penting untuk meninjau bagaimana pemerintah dan industri bisa bersinergi dalam mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan, seperti jaringan 5G dan akses internet yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.
Tantangan dan Solusi di Era Digital
Walaupun prospek transformasi digital terlihat menjanjikan, Dr. Untung juga mengingatkan audiens tentang tantangan yang harus dihadapi. Kesenjangan infrastruktur ICT masih sangat besar, terutama antara Pulau Jawa dan daerah lainnya. Selain itu, keamanan siber menjadi isu yang harus diatasi, mengingat tingginya angka serangan siber yang mencapai 12,9 juta kali pada tahun lalu.
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga tidak kalah penting. Diperkirakan ada kebutuhan akan 9 juta talenta digital baru hingga tahun 2030. Untuk menjawab tantangan ini, penting bagi mahasiswa untuk memiliki kompetensi yang lebih dari sekadar literasi digital. Soft skills seperti kolaborasi dan kreativitas juga menjadi hal yang krusial untuk masa depan.
Selain itu, sektor pendidikan juga harus beradaptasi. Metode pembelajaran modern dan penggunaan teknologi seperti big data dan realitas virtual harus mulai diintegrasikan ke dalam kurikulum. Dr. Untung merekomendasikan peningkatan investasi dalam infrastruktur digital serta penguatan kurikulum untuk menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai masyarakat dapat beradaptasi dan memanfaatkan perubahan tersebut untuk peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kolaborasi antara pemerintah, pendidikan, dan industri akan menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi yang ada.