JAKARTA ~ Inovasi dalam industri kecantikan semakin berkembang pesat, dan salah satu pelopornya kembali memperkuat posisinya dengan pergelaran yang menarik. Event bertajuk “SKINVERSE CLINIC 2025: Discover the Non-Invasive Skin Tech Clinic Experience” yang diadakan di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta, berhasil memecahkan Rekor MURI untuk Pemanfaatan Teknologi AI Terbanyak dalam Event Skincare di Indonesia.
Event ini menarik perhatian banyak pengunjung dan menandai kemajuan penting dalam pemanfaatan teknologi untuk kecantikan. Dengan hadirnya enam inovasi AI mutakhir, event ini mengajak kita melihat lebih dekat bagaimana teknologi dapat meningkatkan pengalaman perawatan kulit.
Inovasi Terkini dalam Perawatan Kulit
Dalam event tersebut, enam inovasi AI dihadirkan untuk mempersonalisasi pengalaman perawatan kulit. Di antaranya adalah Personalized Skin ID Blueprint, yang memberikan analisis kulit yang akurat dan sesuai dengan kondisi spesifik individu. Selanjutnya, AI Apothecary RoboSkin menjadi sorotan, dengan kemampuannya meracik serum berdasarkan data kulit secara real-time. Selain itu, terdapat Wardah AI Sunscreen Finder yang merekomendasikan produk sunscreen sesuai kebutuhan spesifik pengguna.
Keberadaan Wardah Skin GPT dan AI Ultimate Result Assessment memberikan simulasi konsultasi dan rekomendasi produk yang relevan, sehingga pengguna mendapatkan solusi yang tepat. Selain itu, Skin Age Mirror menunjukkan prediksi kondisi kulit hingga 10 tahun ke depan, sementara Wardah Skinoura: The Sounds of Your Skin menghadirkan pengalaman multisensori yang memadukan musik, emosi, dan kesehatan kulit.
Inovasi-inovasi ini tidak hanya berfungsi untuk mempercantik kulit, tetapi juga menjawab kebutuhan konsumen akan perawatan yang lebih personal dan berbasis teknologi. Salah satu insight yang menarik adalah bagaimana penggunaan AI dalam proses perawatan meningkatkan akurasi diagnosis dan rekomendasi produk, yang dapat berujung pada hasil yang lebih baik bagi pengguna.
Membangun Ekosistem Kecantikan Berbasis Teknologi dan Inklusi
Deputy CEO dari salah satu perusahaan terkemuka, dr. Sari Chairunnisa, menyatakan bahwa acara ini merupakan deklarasi misi untuk mentransformasi industri kecantikan dengan mengintegrasikan AI dan non-invasive treatments dalam ekosistem halal beauty. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk membangun standar global baru yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan inklusivitas dalam setiap inovasi yang diperkenalkan.
Selama 17 hari penyelenggaraan, event ini mencatat lebih dari 23.300 pengunjung, menunjukkan bahwa masyarakat semakin peduli dengan perawatan kulit yang efektif dan modern. Dengan 19.600 registrasi melalui QR Code, serta 7.760 partisipan yang terlibat dalam berbagai pengalaman kulit, acara ini menjadi ruang edukasi yang signifikan bagi masyarakat.
Kerjasama dengan organisasi dermatologi terkemuka menghadirkan 46 dokter kulit bersertifikat yang memberikan konsultasi publik selama total 187 jam, serta 1.428 sesi perawatan kulit non-invasif. Kolaborasi semacam ini menjadi poin penting dalam memberdayakan peran dokter kulit di ranah digital, dan membuka ruang bagi para ahli untuk menjangkau masyarakat dengan lebih luas.
Keberhasilan acara ini tidak hanya terlihat dari jumlah pengunjung, tetapi juga dari penghargaan yang diberikan kepada para dokter dan kreator yang berinovasi dalam bidang kecantikan. Ini adalah langkah positif menuju masa depan kecantikan yang lebih inklusif dan berbasis sains.
Dengan komitmen untuk menghadirkan solusi perawatan kulit yang aman dan efektif, inisiatif semacam ini jauh lebih dari sekadar peluncuran produk. Ini adalah langkah strategis untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia, termasuk melalui pengalaman perawatan klinis yang optimal tanpa rasa sakit dan downtime, namun tetap memenuhi harapan dan kebutuhan pengguna.